Termasuk scam melalui email atau komunikasi elektronik yang menargetkan individu, organisasi, atau bisnis tertentu. Sering mencuri data pribadi untuk tujuan jahat, para cybercriminal di balik aksi Spear Phising juga berpeluang untuk menyisipkan malware pada komputer korban. Kejahatan siber ini merupakan pembaruan dari aki phising lama dimana pelaku melakukan scam untuk meminta informasi kata sandi ataupun data privasi, namun Spear Phising terbaru ini menggunakan trik level selanjutnya yaitu dengan social engineering (rekayasa sosial).
Seperti inilah bagaimana cara Spear Phising bekerja; Ada sebuah email dari sumber yang terpercaya, namun sebaliknya malah mengarahkan korban ke halaman situs palsu yang berbahaya.
Cara tradisional tidak akan membantu untuk mengalahkan kejahatan ini, karena para pelaku sangatlah cerdas sehingga korban tidak bisa mendeteksi email tersebut sebagai scam. Satu karyawan yang tidak sengaja terlibat dengan aksi phising ini bisa merugikan satu perusahaan, pemerintah, dan bahkan organisasi non-profit. Yang mengakibatkan adanya penyingkapan informasi sensitif orang-orang, memanipulasi harga ketersediaan barang atau melakukan berbagai aksi spionase. Selain itu, serangan Spear Phising dapat menyebar malware untuk membajak komputer, mengatur paksa dalam jaringan besar yang disebut botnet – biasa digunakan untuk melancarkan serangan Ddsos.
Spear Phising mungkin menjadi penuh tipu dan licin daripada phising lama, namun ada beberapa tindakan perlindungan yang tidak beda jauh dari biasanya untuk dilakukan:
- Gunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap situs.
- Memberikan informasi seperlunya di media sosial.
- Jangan sembarang mendaftar pada aplikasi atau jaringan sosial kecuali sudah diketahui sumbernya.
- Pada token yang sama, jaga dengan benar informasi sebisa mungkin.
- Selalui memperbarui software.
- Gunakan akal sehat dan logika saat menanggapi sebuah email asing.
Masih dengan memanfaatkan tindakan pencegahan common sense, Anda bisa membuat perubahan signifikasi dengan tanpa kemungkinan menjadi korban berikutnya.